Jumat, 10 Februari 2023

Mari Kreasi Cerita Fiksi

Bismillahirrohmanirrohiim ...

Memulai mengisi hari tadabburi hati dengan dzikir Ilahi Robbi ikhlasi diri jalani kehidupan ini. Sholawat salam bagi Baginda Nabi hiasi hidup penuntun insani menuju firdausi syurgawi ...

Ini sudah malam ke sepuluh kita berinteraksi, apa kabarmu kini? Apakah motivasi masih menghiasi diri ataukah erupsi erosi yang menghalangi? Mari berkolaborasi mengisi hidup ini dengan banyak hal berarti ...

Pernahkah kita mengingat kalimat seperti ini "Pada zaman dahulu", "Pada suatu hari". Yaa itulah kalimat awal dongeng yang mengantarkan imajinasi kita pada masa kecil melayang bebas. Menyusuri awan-awan putih, menari bersana pelangi, dan terbang diantara bintang gemintang. Setelah kita dewasa jarang sekali membaca cerita fiksi. Padahal cerita fiksi adalah awal pembentukan karakter, sarana rekreasi dan memperkuat intuisi. Ingin mengulang masa kecil bersama??? Yuk kita hadirkan kembali masa kecil dalam cerita fiksi.

Pertemuan ke-10 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) gelombang 28 membahas "Kiat Menulis Cerita Fiksi" dengan moderator Mr. Bams (Bambang Purwanto, S.Kom.Gr.) dan narasumber Sudomo, S.Pt. yang akrab dengan panggilan Mazmo. 

Mazmo lahir di Sukoharjo Jawa Tengah 48 tahun lalu, seorang Guru IPA SMP Negeri 3 Lingsar , Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat, Penulis Buku 'Di Penghujung Pelukan (Mediakita), 'Pahlawan Antikorupsi: Sudah Adil, Kok!' (Funtastic MnC Gramedia), 'Tim Pencari Pesawat Sederhana' (Penerbit ANDI).

Membaca profil beliau dalam https://s.id/ProfilSudomoSPt, "Jangan Mengenalku, Nanti Kecewa!" sungguh menarik penyajiannya, kata-kata yang disusun bernada melarang pembaca mengetahui lebih jauh bagaimana profilnya tetapi justru malah memancing pembaca untuk mengenal lebih jauh dan lebih dalam lagi ...

Kiat Menulis Cerita Fiksi menggunakan alur MERDEKA, yaitu :

-Mulai dari Diri

- Eksplorasi Konsep

- Ruang Kolaborasi

- Demonstrasi Kontekstual

- Elaborasi Pemahaman

- Aksi Nyata

1. Mulai dari Diri. Mazmo mengajak berbagi berupa cerita singkat tentang pengalaman dalam menulis cerita fiksi, bisa pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi atau tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi, bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi, atau bisa jadi belum pernah menulis cerita fiksi.

"Menulis cerita fiksi, tak terlintas sedikitpun dibenak saya. Kalau membaca cerita fiksi, itu saya suka. Jaman saya usia SMP, uang jajan lebih sering saya gunakan untuk menyewa novel daripada jajan makanan. Tetapi untuk membuat sendiri cerita fiksi.. hhmm.. tidak pernah terpikirkan sebelumnya" (Alfiyah Hidayatun)

- Mantap, Bu. Semoga setelah kelas ini bisa tertarik menulis cerita fiksi.

"Belum pernah, tetapi sering menceritakan untuk selingan pelajaran di kelas, sesuai budaya lokal"

- Ini juga mantap. Apalagi jika dituliskan, akan lebih mantap lagi.

" Menulis fiksi ...ah....saya kadang mencoba  menulis fiksi dari pengalaman pribadi, teman curhat, dan sebagainya..."   (Milma)

" Dalam menulis fiksi saya belum mempunyai pengalaman sama sekali. tapi saya sangat ingin bisa menulis fiksi pak dan disini saya masih bingung ide seperti apa yang bagus dalam menulis fiksi. dan masih bingung juga bagaimana cara membuat fiksi yang baik." (Imro'atus Sholihah)

"Saya pernah menulis di FB, cerita fiksi. Namun, saya rasa ceritanya kurang renyah. Di tengah-tengah penulisan ceritanya mbulet, alur maju mundur, campur sarišŸ¤­.Kejelasan watak tokoh bisa diragukan. Bahasa sepertinya kaku." (Afida dari Sampang.)

- Keren, Bu. Ini merupakan salah satu alasan menulis fiksi, menyembunyikan dan menyembuhkan luka.

"Saya suka baca cerita fiksi, tetapi saya seringnya menulis tentang kejadian nyata yang saya alami.  Lebih mudah mengalir tulisannya kalau saya menuliskan apa yang benar-benar terjadi." (Deasy)

- Semangat belajar, Bu! Insha Allah dengan niat dan komitmen kuat merupakan salah satu cara agar bisa menulis fiksi dengan baik.

"Saya pernah ikut even menulis antologi cerpen dan antologi puisi. Namun belum pernah ikut membuat novel, insha Allah lagi proses." (Farida)

"Menulis fiksi berdasarkan pengalaman nyata yg penulis alami, tapi belum bisa membuat klimak yang baik"

"Pengalaman menulis fiksi ada banyak sekali. Pertama,  susah membuat kalimat pembuka karena baru pemula. Kedua, pengalaman menulis cerpen yang semrawut. Baik di akur cerita dan penempatan tanda bacanya. Tapi menulis fiksi itu asyik seperti bermimpi terbang tinggi diangkasa bersama bidadari cantik." (Rahman Sumenep-Madura)

"Menulis cerita fiksi memang seru meski saya belum lihai memilih diksi. Namun, saya beranikan diri layaknya faksi, fakta tapi dipoles dengan gaya fiksi.

Pengalaman menulis diary dan surat-menyurat masa kanak, remaja hingga kuliah, menjadi modal untuk menulis fiksi. Hanya saja, saya harus meruntuhkan mental block saat mengolah konflik menjadi cerita yang menarik.

Konflik adalah bumbu cerita. Tanpa konflik cerita menjadi hambar.Nah, saya sebagai manusia biasa, tidak suka konflik, lebih menghindari daripada berhadapan. Sebagai pembaca, ausah pasti saya tertarik karena ada konflik dalam aebuah cerita. Sebagai penulis, naaaaah, mengulik konflik adalah pekerjaan rumah yang masih perlu saya asah untuk bisa mencitpakannya dalam sebuah cerita. Eh, padahal hidup kita rame riuh rendah karena ada bumbu konflik begini ya? "

- Tetap semangat, Bu. Ibu bisa kembali mencari referensi tentang outline/kerangka karangan sebagai strategi menulis fiksi agar cerita tetap pada jalurnya.

"Menulis cerita fiksi sangatlah sulit bagi saya. Kesulitan mau memulai dari mana, trus alur ceritanya bagaimana. Karena susah berkhayal berimajinasi akhirnya keinginan menulis fiksi ini masih sekedar cita cita. Beberapa waktu yang lalu sempat tergabung dengan sahabat pena yang berkeinginan menulis buku Antologi fiksi bertemakan Ibu Hebat. Tapi sampai saat ini tulisan itu belum kunjung selesai juga. Bahkan baru dapat satu paragraf. Trus berhenti tidak menemukan ide lagi."

"Saya sangat ingin bisa menulis cerita fiksi, karena membaca dongeng dan komik adalah hobiku sejak SD. Semua buku yang ada disekolah kulahap habis dan ada beberapa cerita yg masih menempel hingga saat ini. Namun selalu ada keraguan untuk mulai menulis, baik itu dalam pemilihan judul, tema dan aturan penulisannya. Sehingga sampai detik ini belum satu ceritapun yang berhasil kutulis." (Azizah Fahmi)

"Saya pernah menulis fiksi, terutama tentang kisah 2 masa lalu yg telah sy alami. Lebih terasa mudah nulisnya karena pernah mengalami sendiri." (Endang dari Bogor)

-Tetap semangat.

- Harus terus menulis serta membaca karya fiksi orang lain untuk memperkaya pemahaman dan keterampilan.

"Tidak seperti kebanyakan orang dalam menulis fiksi khususnya pemula, banyak mengalami hambatan. Tapi tidak dengan aku, karena memang aku belum pernah menulis fiksi apalagi non-fiksi......"

"Begitu sepenggal cerita seseorang nun jauh di sana...ingin rasanya aku menjadikan dia sebagai teman diskusikan, tapi apalah daya tangan tak sampai....."

"Saya tidak pernah membuat cerita fiksi karena ya tidak pernah mencobanya, andaikan dibiasakan atau dilatih membuat ya bisa jadi ada gambaran bahkan bisa jadi saya ahli di bidang ini. Kadang dalam penjelasan materi suka ada penjelasan yang diambil dari cerita fiksi itu. Ya suka juga baca bacaan fiksi buat hiburan."

- Alhamdulillah, Ada jalan untuk memperbaiki kesemerawutan. Konsisten menulis fiksi akan membuat terbiasa."

"Jendela kisahku dimulai saat harus terpisah dengan sang pujaan hati. Hidup merantau hanya dengan anak pertama dan anak kedua yang masih dalam kandungan adalah pengalaman yang tidak terlupakan. Usia kehamilan memasuki 7 bulan ketika aku menempati bilik itu. Hembusan angin malam begitu terasa hingga membuat tubuhku menggigil kedinginan. Kondisi daerah pegunungan dan daerah terpencil membuat diri terisolasi dari dunia luar. Aku tak kuasa menahan bulir putih itu. Yang kian lama semakin membasahi kedua pipiku."

-Selama ada niat dan komitmen memulai dan menyelesaikan tulisan, maka jadilah sebuah cerita fiksi.

"Menulis fiksi berdasarkan pengalaman nyata yg penulis alami, tapi belum bisa membuat klimaks yang baik."  (Moh. Ali Husni-Trenggalek)

"Awal mula saya menulis cerita fiksi adalah ketika saya menulis buku antologi dongeng dan cerpen. Cara yang saya gunakan dengan cara menentukan dulu unsur intrinsiknya; tokoh, latar, penokohan, alur, sudut pandang, dan amanat. Tujuan akhir memberikan amanat/nilai yang berkesan bagi pembaca. Dibumbui konflik pada setiap komplikasinya. Begitu sedikit pengalaman saya." (Lucy)

"Sebenarnya pingin sekali tulis fiksi bernuansa Islami yang bisa membangun pemahaman bagi anak remaja. Kendala yang saya hadapi antara lain belum pernah menulis. Tidak tahu harus mulai dari mana, bagaimana menghadirkan konflik dan sebagainya" (Bu Raihan - Aceh)

- Ada baiknya membuat outline/kerangka karangan terlebih dahulu

"Cerita fiksi. Itu adalah bagian dari mapel yang aku ajarkan. Harusnya aku bisa menulis.  Tetapi ternyata belum sampai sekarang. Aku orangnya suka menulis yang mengarah pada karya ilmiah. Bagiku menulis fiksi sangat sulit. Gak tahu harus memulai dari mana. Benar-benar berat."

- Betul sekali. Bagaimanapun juga salah satu tips menulis cerita fiksi adalah mengambil tema yang kita sukai dan kuasai

- Dari beberapa pengalaman dalam menulis cerita fiksi,yang telah masuk, bisa kita garis bawahi terkait adanya niat/komitmen, outline/kerangka karangan, tema, memulai menulis, dll.

2. Eksplorasi Konsep. Pada alur ini mempelajari secara mandiri materi dalam bentuk cerita pendek, dibaca dan dibuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Silakan https://s.id/MateriSudomo

Garis besar materi dari cerita pendek tersebut : alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi.

Dari sebuah cerpen, bisa menyisipkan materi cerita fiksi. 

Istilah-istilah yang wajib diketahui dalam cerita fiksi :

Fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. 

Contoh fiksimini yang terkenal yaitu  For sale: baby shoes, never worn. (Ernest Hemingway)

Jika diperhatikan, secuil kalimat itu memiliki maknanya luas dan dalam.

Flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.

Unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat.

Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

3. Ruang Kolaborasi

Beberapa kalimat dlanjutkan sendiri menjadi satu paragraf :

Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Tiba-tiba terasa pundakku dipegang. Aku pejamkan mata. Takut, pasrah. Tangan itu lalu memelukku dari belakang, erat. Ditepuk-tepuk pipiku. Aku masih takut, khawatir, ragu. Ini siapa? Orang jahat kah? Orang baik kah?

4. Demonstrasi Kontekstual. 

Pada alur ini menuliskan 5 tema yang paling disukai dan dikuasai, boleh juga tidak dituliskan.

Lima tema yang paling disukai dan dikuasai adalah 

5 | Elaborasi Pemahaman. Pada alur ini pemahaman diperdalam melalui tanya jawab. 

Tanya jawab :

P1 Evridus Mangung, Peserta KBMN 28 : Cerita fiksi adalah cerita yang didominasi oleh daya imajinasi pengarang. Pertanyaan adalah adakah latihan khusus agar daya imajinasi penulis benar-benar bisa bekerja optimal dalam menyusun sebuah karya fiksi?

J1 Pertanyaan yang luar biasa. Saya pribadi tidak pernah melakukan latihan khusus. Latihan khususnya adalah dengan terus konsisten menulis. Konsistensi ini akan membuat seorang penulis terbiasa nyaman menulis dalam kondisi apa pun.

P2 Ibu Umatun dari Magelang : Saya sudah buat cerita tentang ibuku, juga tentang almarhum ayahku, apakah itu juga sdh betul? Saya masih pemula.jadi mohon penjelasan tentang bagaimana tips menulis cerita fiksi.

J2 Tips menulis cerita fiksi, yaitu menumbuhkan niat, menentukan ide dan genre yang disukai dan kuasai, membaca karya fiksi orang lain, membuat kerangka, dan mulailah menulis kemudian menyelesaikannya.

P3 Nanang Musafa', Trenggalek :Saya telah menulis beberapa cerpen dan sebagian sudah saya ikutkan antologi bersama. Pernah ikut tantangan menulis cerpen bergenre rumah tangga, dapat separo dari yg ditargetkan, akhirnya mandeg di tengah jalan. Ketika menulis cerpen seringkali saya melenceng dari keinginan awal. Ketika saya ingin menulis cerpen untuk remaja atau dewasa, eh, melenceng ke cerpen anak. Kok bisa ya 

J3 Banyak yang mengalami hal sama. Itulah pentingnya membuat outline/kerangka karangan dengan tujuan agar tulisan tetap berada di jalurnya. Istilahnya sebagai pengingat bagi kita ketika akan melanggar jalur.

P4 Rinrin Siti Maemunah_Bandung Barat : Bagaimana cara membuat outline?

J4 Berikut penjelasan terkait outline:

- Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi

- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

- Membuat premis sesuai tema

- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik

P5 Umatun dari Magelang : Saya sudah buat cerita tentang ibuku.juga tentang almarhum ayahku, apakah itu juga sdh betul? Saya masih pemula jadi mohon penjelasan tentang bagaimana tips menulis cerita fiksi. Demonstrasi kontekstual maksudnya bagaimana, Bapak? Mohon penjelasan.

J5 Agar menjadi cerita fiksi, cerita tentang ayah dan ibu bisa ditambahi bumbu penyedap. Jadi kisah nyata menjadi dasar menulis saja. Selanjutnya dikembangkan agar lebih menarik lagi.

Jadi, pada alur belajar ini, Ibu bisa menuliskan 5 tema apa saja yang bisa dijadikan cerita nantinya. Pilihlah tema yang disukai dan kuasai.

P6 Imro'atus Sholihah_ Jombang : Bagaimana kiat mudah membangun alur atau plot cerita fiksi? 

J6. 1. Tentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan;

2. Memahami unsur-unsur alur/plot yang meliputi Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending.

P7 Hesti Anshor_Makassar  : Apakah sebuah kisah nyata boleh difiksikan dan bagaimana prosesnya?

J7 Bisa. Prosesnya sama seperti menulis fiksi pada umumnya. Kisah nyata hanya dijadikan sebagai ide dasar saja. Pengembangan dilakukan dengan menambah bumbu misalnya konflik, tantangan tokoh, dll.

P8 Puspa Wijayanti, Tangerang Selatan

1) Bagaimana menulis fiksi berangkat dari kisah nyata yang apik?

2) Bagaimana membuat / menciptakan karakter tokoh cerita.

Bagaimana bisa membuat masing2 tokoh punya karakter yang kuat?

3) Bagaimana menerapkan POV 1 tanpa ego kita muncul disana?

J8. 1. Kuncinya tambahkan bumbu berupa konflik, hambatan/tantangan yang dihadapi tokoh, ending yang menyentuh, dll;

2. Memberikan penjelasan selangkah demi selangkah terkait detail karakter, sifat, watak dengan metode show don't tell. Kemudian gambarkan tokoh melalui gaya bahasa, lingkungan tokoh, perilaku

3. Kunci menjaga netralitas penulis POV 1 adalah jangan baper. Tempatkan diri sebagai penulis, bukan tokoh.

P9 Hasbi Aprizal dari Kab. Sukabumi

Pertanyaanya... Di dalam membuat cerita fiksi akan selalu ada dialog bagaimana kiat sukses membuat dialog yang menarik, terkadang suka disisipi dengan tanda baca, agar pembaca bersemangat melanjutkan bacaannya?

J9. Kuncinya adalah buatlah dialog yang 'hidup'. Ciri-ciri dialog yang hidup itu tidak kaku, sesuai setting tempat cerita, dan ada aktivitas tokoh menyertai dialog.

P10 Rosjida Ambawani dari Ciamis.

1. Bolehkah dalam 1 cerita fiksi menggunakan kombinasi jenis alur/plotnya? Misal saat awal cerita menggunakan alur mundur (flashback) lalu menggunakan alur maju?

2. Apa syarat atau ketentuan Premis? Dan di cerita fiksi ditempatkan di bawah judul?

J10. 1. Boleh

2. Syarat premis memenuhi unsur-unsur, yaitu tokoh, tujuan tokoh, tantangan, dan resolusi. Tidak perlu dituliskan di bawah judul. Premis adalah garis besar cerita yang akan tulis.

Pertanyaan lain boleh dituliskan di kolom komentar https://s.id/MateriSudomo

Lanjutan Kiat Menulis Cerita Fiksi :

6 | Koneksi Antarmateri. Pada alur belajar ini, menuliskan kesimpulan dari materi belajar malam ini di dalam resume.

 7 | Aksi Nyata. Alur belajar ini, yaitu terkait dengan penerapan materi malam ini dalam bentuk tulisan, yaitu resume hasil belajar di blog masing-masing. Bentuk resume bebas. 

Materi lebih lengkap ada di channel Youtube  di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8

Demikian materi lengkap Kiat menulis Cerita Fiksi.


(Rosjida Ambawani, kota kecil Ciamis, Resume Pertemuan ke-10 Kelas Belajar Menulis Nusantara - KBMN - Gelombang 28, detik demi detik terus berganti, tinggalkan mimpi di belakang hari, mari menuju hakikat diri yang penuh arti ...")



 

3 komentar: