Jumat, 25 November 2011

LUKISAN INDAHMU





Lukisan indahmu
tentang bunga dan kupu-kupu
masih terpajang di dinding kamarku
Menyapa pagiku dengan salam terhangat
Genggam siangku dengan pijar bersama asa
Temani malam dan sunyiku dengan binar nuansa
Peluk mimpiku dengan sebalut doa
bahwa akan ada hari dimana masa
membawaku kembali ke taman bunga
dengan kupu-kupu bersayap indah disana

                    ( Sendiri memandang lukisan , 16 Nop 2011 )

Kamis, 17 November 2011

Ini Baru Setengah Perjalanan



Ini baru setengah perjalanan
yang baru kita tempuh
Setengah lagi harus dan akan kita susuri
Menggapai tujuan yang kita impikan

Ini baru setengah perjalanan
Ku sangat ingat ketika kau pancang tonggak
mengawali perjalanan panjang
Kau tanamkan kesungguhan akan
melangkah maju hadapi sejuta kemungkinan

Kini kita baru mencapai setengah perjalanan
Dan kau pun rubuh
Aku tertegun memandangi betapa mudah kau terjatuh
Dan ulur tanganku tak mampu buatmu bangkit dan terbangun
Kaupun malah pergi
Tinggalkan diriku dalam sejuta tanya tak bertepi
Nun jauh di sana
Harapan masa depan
Yang pernah bersama kita impikan dan canangkan
Yang telah kita rajut dalam separuh perjalanan
Dengan beruntai air mata, peluh, suka dan duka
Kini harus terhentikan
Tapi aku ‘kan terus berjalan
Menempuh sisa perjalanan
Dengan sekuat tenaga ku seret langkah
Dengan perih jiwa kubalur dengan asa
Dengan kesunyian yang kusenandungkan
Bersama sisa nafas dalam sejumput doa


Senin, 14 November 2011

O h !




Aku tlah memintamu
sisihkan satu ruang hatimu untukku
biarkan ruang-ruang hati yang lain untuk kekasih-kekasihmu

Dan kau memberiku satu ruang hati
ku genggam, ku peluk dan ku simpan dalam kantong
lalu kau pun pergi


Aku pun berlari pulang
ku buka lambat-lambat isi kantong
akan ku pajang ruang hatimu di bingkai hatiku
hatimu dan hatiku ...

Duhai alangkah sayang
ternyata kantong belum dijahitkan
oh ! ...

Jika Kau Jabat Rinduku





Jika kau jabat rinduku
awan tak lagi kelabu
dan langit pun membiru

Jika kau jabat rinduku
malam tak lagi beku
dan serunai pun melagu

Jika kau jabat rinduku
asa tak lagi meragu
dan lazuardi pun menyeru
akan hati yang menyatu

Lelaki Itu Terus Berjalan


Lelaki itu terus berjalan
Peluh bercucuran
Lelah tak tertahankan
Tapi langkah tak terhentikan

Lelaki itu terus berjalan
Lintasi terik menyengat badan
Telapak kaki menjejak aspal jalanan
Panas, luka, perih terasakan

Lelaki itu terus berjalan
Mengejar asa di hadapan
Dan kita disini masih terbuaikan
Oleh mimpi yang melenakan

Lelaki itu terus berjalan
Semangatnya tak terkalahkan
Aral melintang tak terhiraukan
Pantang menyerah apa pun di depan

                                         ( Welcome to my town, 12 Okt 2011)

Kamis, 10 November 2011

A L P A


Tiba saatnya
sadari segala alpa
bahwa semua tiada bisa
mengikuti asa

Tinggalkan mimpi
biarkan pergi
Kembali ke masa
yang berjalan apa adanya

Jalin ini kan jadi memori
Sebab tlah jadi lentera kita
dalam terpatri
lekat terpeti

Bersyukur pada Yang Kuasa
tlah beri merah jingga
Bersujud keharibaan-Nya
tlah sadarkan jiwa yang alpa