Jumat, 19 Juni 2020

Selamat Jalan, Adikku Tercinta

Selamat Jalan Adikku Tercinta ...

Bulir-bulir air mata bertaburan
Isak tangis tak tertahan
Saat mentari bersinar perlahan
Pagi itu 11 Juni engkau tlah kembali ke haribaan
Sang Maha Kasih yang tlah menakdirkan ...

Masih terbayang senyummu, tawamu, tawa kita, senda gurau kita
Tentang hidup yang kadang penuh warna
Dan dunia yang ternyata tidak sederhana
Ada merah, hitam, biru dan rupa-rupa
Biduk mengarungi lautan tanpa jeda
Kadang langkah tertatih dan terdera

Aku masih ingat masa kecil kita
Dengan baju senada tersenyum ceria
Kata orang wajah kita serupa
Padahal senyum dan sabarmu lebih dalam bermakna

Maafkan aku dengan kesibukanku
Yang tak segera bisa menanda
Isyarat akan kepergian selamanya

Aku berusaha menepis tanda tanpa suara dari rona dan cahaya mata
Darimu yang sebenarnya tlah menyiratkan

Mungkin Yang Maha Kuasa menyayangi jiwa
yang penyayang penyabar rela dengan yang tergariskan

Karyamu, jejakmu sungguh indah dan tak kan lekang oleh masa
Suaramu candamu senantiasa terngiang

Selamat jalan
Selamat tinggal
Tenanglah di keabadian
Doa senantiasa terpanjatkan
Selalu di segenap hati dan jiwa
Yang mengenang kebaikan, kerelaan dan pengorbanan

( 11 Juni 2020, beserta limpahan doa)