Kamis, 25 April 2013

AKU TAHU ...

AKU TAHU ...

Aku tahu rizkiku 
tak mungkin diambil orang lain,
karenanya hatiku tenang ...

Aku tahu amal-amalku
tak mungkin dilakukan orang lain,
maka aku sibukkan diriku untuk
beramal kebajikan ...

Aku tahu Allah selalu melihatku,
karenanya aku malu bila Allah
mendapatiku melakukan dosa ...

Aku tahu kematian pasti menantiku ...
maka ku berusaha persiapkan bekal untuk
berjumpa dengan saat kepastian itu ...

(-Hasan Al Basri-)

PUTERIKU, GADISKU ...



PUTERIKU, GADISKU ...

Saat pertama kali putri kecil kami terlahir di dunia, dia menjadi simbol kebahagiaan bagi kami, orang tuanya. Bahagia yang tiada tara kami rasakan karenanya. Kami menjaganya siang dan malam, sampai kami melupakan keadaan diri sendiri. Kami sadar, memang seharusnyalah seperti itu kewajiban orang tua.

Kami besarkan dia dengan segenap jiwa dan raga. Kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya. Dan kami jaga dia dengan penuh kehati-hatian.

Dan waktupun berlalu...

Dia kini telah menjadi sesosok gadis yang cantik. Betapa bangga kami memilikinya. Kami berpikir, betapa cepat waktu berlalu, dan terbersit dalam hati kami untuk tetap menahannnya disini. Bukan bermaksud meletakkan ego kami atas hidupnya, Namun sebagai orang tua, siapa yang dapat berpisah dari anaknya. Putri kesayangannnya.

Tapi,...

Hari ini, akhirnya datang juga. Saat dimana kami harus melihatnya terbalut dalam pakaian cantik, yaitu gaun pengantinnya. Gadis kecil kami telah tumbuh dewasa. Dan sesudah ijab kabul ini, kau lah kini yang menjadi penjaganya. Menggantikan kami. Mari ikatkan tanganmu kepadanya.

Waktu akhirnya memaksa kami berpisah dengannya. Walaupun kau adalah orang yang asing dan baru sebentar dikenalnya, sedangkan kami adalah orang tuanya yang telah mengorbankan semua yang kami punya untuknya. Namun, tak ada sama sekali kemarahan kami atas dirimu, menantuku. Namun ijinkan kami sedikit meluapkan kesedihan atas seorang putri kami yang harus jauh meninggalkan kami, karena harus mengikutimu. Kamipun tak akan protes kepadamu, karena mulai hari ini, dia harus mengutamakan kau diatas kami.

Tolong, jangan beratkan hatinya, karena sebenarnya pun hatinya telah berat untuk meninggalkan kami dan hanya mengabdi kepadamu. Seperti hal nya anak yang ingin berbakti kepada orang tua, pun demikian dengannya. Kami tidak keberatan apabila harus sendiri, tanpa ada gadis kecil kami dulu yang selalu menemani dan menolong kami dimasa tua.

Kami menikahkanmu dengan anak gadis kami dan memberikan kepadamu dengan cuma- cuma, kami hanya memohon untuk dia selalu kau jaga dan kau bahagiakan.

Jangan sakiti hatinya, karena hal itu berarti pula akan menyakiti kami. Dia kami besarkan dengan segenap jiwa raga, untuk menjadi penopang harapan kami dimasa depan, untuk mengangkat kehormatan dan derajat kami. Namun kini kami harus menitipkannya kepadamu. Kami tidaklah keberatan, karena berarti terjagalah kehormatan putri kami.

Jika kau tak berkenan atas kekurangannya, ingatkanlah dia dengan cara yang baik, mohon jangan sakiti dia, sekali lagi, jangan sakiti dia.

Suatu saat dia menangis karena merasa kasihan dengan kami yang mulai menua, namun harus sendiri berdua disini, tanpa ada kehadirannya lagi. Tahukah engkau wahai menantuku, bahwa kau pun memiliki orang tua, pun dengan istrimu ini. Disaat kau perintahkan dia untuk menemani orang tuamu disana, pernahkah kau berpikir betapa luasnya hati istrimu? Dia mengorbankan egonya sendiri untuk tetap berada disamping orang tuamu, menjaga dan merawat mereka, sedang kami tahu betapa sedih dia karena dengan itu berarti orang tuanya sendiri, harus sendiri. Sama sekali tiada keluh kesah darinya tentang semua itu, karena semua adalah untuk menepati kewajibannya kepada Allah.

Dia mementingkan dirimu dan hanya bisa mengirim doa kepada kami dari jauh. Jujur, sedih hati kami saat jauh darinya. Namun apalah daya kami, memang sudah masa seharusnya seperti itu, kau lebih berhak atasnya dari pada kami, orang tuanya sendiri.

Maka hargailah dia yang telah dengan rela mengabdi kepadamu. Maka hiburlah dia yang telah membuat keputusan yang sedemikian sulit. Maka sayangilah dia atas semua pengorbanannya yang hanya demi dirimu. Begitulah cantiknya putri kami, Semoga kau mengetahui betapa berharganya istrimu itu, jika kau menyadari.

( Renungan untuk para suami ... )

http://indahnyamutiaraqolbu.blogspot.com/2012/04/kuserahkan-putiku-padamu-renungan-untuk.html

KETAHUILAH ...

KETAHUILAH ...

Allah tidak menjanjikan bahwa 
langit itu selalu biru,
bunga itu selalu mekar
dan matahari selalu bersinar ...

Tapi ... ketahuilah bahwa
Allah selalu memberi pelangi setelah datang hujan
senyum di setiap airmata,
berkah di setiap cobaan,
dan jawaban di setiap doa ...

( 30.03.16)

UNTUKMU, IBU ...


UNTUKMU, IBU ...

Tuhan menitipkan matahari dan bulan
pada setiap doanya
Tuhan membukakan pintu langit
atas keikhlasannya

Tanpamu aku bukan siapa-siapa
Tanpamu aku takkan pernah ada
Terima kasih atas segalanya
yang telah kau berikan dengan tulus

Terimalah seluruh doaku
Hanya untukmu, ibu ...

( 22.12.12 )

KEYAKINAN AKAN ADA SESUATU YANG INDAH PADA WAKTUNYA ...




KEYAKINAN AKAN ADA SESUATU YANG INDAH PADA WAKTUNYA ...

Tiada selembar daun yang jatuh 
dan sebutir debu yang beterbangan 
tanpa kehendak-Nya

Tiada lisan yang terucap
sikap perbuatan yang terlihat
dan segenggam hati yang bergetar
tanpa kehendak-Nya
Bahkan tiada sepercik hidayah
yang diturunkan tanpa kehendak-Nya

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna
yang pernah diciptakan-Nya
Tuhan takkan pernah mengingkari janji-Nya
dan akan melimpahkan kasih sayang-Nya
kepada mereka yang senantiasa
mencari ampunan dan cinta-Nya

Dan sebuah keyakinan
bahwa akan ada sesuatu yang indah
pada waktunya ...

( Re-post, 23.12.12 )

SAYA MEMOHON ...



SAYA MEMOHON ...


Saya memohon KEKUATAN ...
Dan Allah memberi saya KESULITAN untuk membuat saya KUAT

Saya memohon KEBIJAKAN ...
Dan Allah memberi saya PERSOALAN untuk diselesaikan

Saya memohon KEMAKMURAN ...
Dan Allah memberi saya akal, tenaga & hati untuk bekerja & merasa

Saya memohon KETEGUHAN HATI ...
Dan Allah memberi saya UJIAN untuk diatasi

Saya memohon KASIH SAYANG ...
Dan Allah memberi saya ORANG2 BERMASALAH untuk DITOLONG

Saya memohon AMPUNAN...
Dan Allah memertemukan saya dengan berbagai macam tipe orang agar saya BELAJAR untuk MEMAHAMI dan MEMAAFKAN kesalahan-kesalahan mereka

(Saya tidak memperoleh yg saya INGINKAN...
tetapi saya mendapatkan segala yang saya BUTUHKAN ...)

( 28.12.12 )