Sabtu, 18 Februari 2023

Mari Berekspresi Menulis Puisi

Bismillahirrahmanirrahim ...

Puji syukur terpanjat
Yang Maha Kuasa kehadirat
Baginda Rasul mulia shalawat
Hidup khidmat hakikat

Tujuh belas pertemuan kita tlah berkutat
Aku dan kamu tlah sepakat
Melangkah bersama tanpa penat
Boleh sesekali kita rehat
Tapi semangat senantiasa tersemat ...

Pertemuan ke-17 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Gelombang 28 membahas "Menulis Puisi" dengan moderator Sim Chung Wei, S.P., yang biasa disapa Koko Sim, guru di salah satu sekolah internasional di Jakarta, seorang penulis termasuk penulis puisi yang lahir di kota Tahu, Sumedang, Jawa Barat, termasuk salah satu dari TSO (Tim Solid Omjay), menerbitkan buku pertama yang berjudul "Menulis itu Menyenangkan" dan 6 buku antologi dengan 3 diantaranya adalah antologi puisi.

Narasumber "Menulis Puisi" adalah  Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd., lahir di Sukabumi, menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Ibn Khaldun Bogor (lulus tahun 1992), lanjut di Pascasarjana IMNI program studi manajemen Pendidikan (lulus tahun 2010) dan Pascasarjana Program Studi Administrasi Pendidikan UNINUS (lulus tahun 2019), serta menyelesaikan Pascasarjana Ilmu Pendidikan (S3) di UNINUS Bandung (lulus tahun 2022).

Riwayat Pekerjaan : Berkiprah di dunia Pendidikan sebagai guru di MAN Cibadak (1994-2015), dan beberapa lembaga pendidikan swasta (1990-2017), Pendiri Yayasan Pendidikan Halima Al-Azar (Kursus, Kober, dan TK Halima Bojonggenteng, 2002 - sekarang) dan sebagai Pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi (2015 - sekarang) serta staf Pengajar di STAI Kharisma Cicurug.

Prestasi yang telah diraih: diantaranya sebagai Pengawas berprestasi tingkat Jawa Barat tahun 2021 dan sebagai salah satu Peraih Anugerah Guru dan GTK Kemenag Berprestasi Tingkat Nasional Kategori Pengawas Madrasah Berprestasi tahun 2021, sebagai pengelola kursus berprestasi ke-3 tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2015 dan prestasi lainnya. Sebagai pengawas madrasah, penulis juga aktif dalam memberikan motivasi, mengajak serta mendorong dengan sekuat tenaga guru-guru agar selalu meningkatkan kualitas diri dan aktif berliterasi. Tahun 2021 – sekarang telah menulis 2 buku solo dan menulis pantun, puisi, cerita, dan non-fiksi di lebih dari 78 buku antologi. Buku yang sudah terbit berjudul Buku Panduan Guru Penulis Pemula (buku solo dengan ISBN 978-623-378-050-6, terbit September 2021) dan berjudul Selaksa Suara Sukma (Buku solo dengan ISBN 978 623 378 538 9 terbit 2023), lebih dari 78 buku antologi diantaranya; “Tantangan Pendidikan Abad ke-21_Antologi Artikel Dunia Pendidikan Indonesia di Era Digital; Menggerakkan Literasi Mencerdaskan Generasi_Antologi Pegiat Literasi Berbagi dan Beraksi; Inspirasi dalam Untaian Puisi,” dan lainnya.

Untuk profil lengkap bisa klik https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html

Kita, adalah dua hati yang sudah enggan bertegur harap dalam janji. 
Kita adalah tiga kata     'Aku Sayang Kamu' yang membisu dalam sepi. 
Dan.... 
K. I. T. A adalah empat huruf yang tak bisa dipersatukan kembali.

Puisi adalah bahasa hati yang paling jujur. Saat kita gembira kita tuangkan rasa berbinar dan berbunga. 
Saat kita bersedih, semua huruf yang tertuang seolah kuyu dan sendu. 

Puisi itu semudah kita curhat bersama bestie tentang rasa yang berwarna-warni melalui goresan yang memiliki rasa. 


> Pengertian Puisi

- Pengertian puisi menurut KBBI :
1. Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
2. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus
3. Sajak

- Pengertian Puisi 
  Sajak 
  - bebas     : puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, jumlah larik dalam setiap bait, jumlah kata dalam setiap larik
  - berpola   : puisi yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajar genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain.
  - dramatik : puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang
  - lama       : puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, contoh : pantum, gurindam, syair, mantra, dan bidal
  - mbeling  : sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, tegang, sajak main-main

- Pengertian Puisi menurut H. B. Jassin :
  suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

> Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi terdiri dari 4 bagian yaitu:
1. Bentuk : berbentuk baris-bait
2. Diksi    : pemilihan kata indah dan memiliki kekuatan makna
3. Majas   : bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair 
4. Rima    : persamaan bunyi di baris atau akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi. 

> Jenis Puisi :

Ada dua yaitu :

1. Puisi lama

Puisi lama adalah puisi yang penulisannya masih terikat oleh aturan tertentu jumlah kata atau suku kata dalam tiap baris, jumlah baris yang terdapat dalam tiap bait, rima (persajakan), dan irama. 

Ciri-Ciri Puisi Lama

Ciri-ciri puisi lama adalah tidak diketahui nama pengarangnya, disampaikan dari mulut ke mulut yang disebut sastra lisan. Berisi cerita kerajaan, fantastis, dan istanasentris.

Jenis - Jenis  Puisi Lama :

         a.  Mantra yaitu ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib

         b.  Pantun memiliki ciri  :  
               Bersajak a-b-a-b
               Setiap baris terdiri dari 4 kalimat
               Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
               Dua baris awal merupakan sampiran dan dua baris akhir merupakan isi

               Contoh : Kalau ada sumur di ladang
                              Boleh kita menumpang mandi
                              Kalau ada umur panjang
                              Boleh kita berjumpa lagi

        c. Seloka adalah pantun yang berkait dan bertautan
            Baris kedua di bait pertama akan menjadi baris pertama di bait selanjutnya, sedangkan baris keempat di bait pertama akan menjadi baris ketiga di bait selanjutnya.

            Contoh : Lurus jalan ke Payakumbuh,
                           Kayu jati bertimbal jalan,
                           Dimana hati tak kan rusuh,
                           Ibu mati bapak berjalan,

                           Kayu jati bertimbal jalan,
                           Turun angin patahlah dahan,
                            Ibu mati bapak berjalan,
                            Kemana untung diserahkan

        d. Talibun adalah pantun genap yang setiap baitnya terdiri dari 6,8, atau 10 baris, setengah isinya merupakan sampiran dan setengahnya lagi merupakan isi. 

             Contoh talibun 6 baris 
                          Penat sudah daku mendaki
                          Puncak tiada lagi terlihat
                          Bulan pun tak lagi ada
                          Penat sudah daku mendaki
                          Hati sudah tiada lagi kuat
                          Melihat engkau tak lagi nyata

        e. Gurindam adalah pantun lama yang dalam 1 baitnya terdiri dari 2 baris,  baris pertama menyatakan suatu perbuatan, sedangkan baris kedua menyatakan akibat yang ditimbulkan atas perbuatan tersebut

            Contoh : Barang siapa tinggalkan sembahyang
                           Bagai rumah tiada bertiang

         f. Karmina adalah pantun kilat, dalam 1 bait terdiri dari 2 baris, baris pertama adalah sampiran dan baris kedua adalah isi, bersajak aa

             Contoh : Dahulu loyang sekarang besi
                            Dahulu sayang sekarang benci

         g. Syair adalah puisi lama dengan ciri-ciri tiap bait terdiri atas empat baris, tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata, semua baris merupakan isi, bersajak aaaa

             Contoh :  Pada zaman dahulu kala
                             Tersebutlah sebuah cerita
                             Tentang negeri yang aman sentosa
                             Dipimpin raja nan bijaksana

2. Puisi Baru

Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat dengan aturan, bentuknya lebih bebas dari puisi lama dari segi jumlah baris, suku kata , maupun rima.

Ciri-Ciri dan Jenis Puisi Baru


 Saat ini ada puisi 2.0, puisi akrostik, dll.
 Puisi 2.0 digagas oleh Prof. Dr. Endang Kasupardi, satu bait puisi dengan maksimal 20 kata, isi puisi menggambarkan obyek benda nyata atau peristiwa secara menyeluruh dengan majas, diksi, rima.
 Puisi akrostik adalah yang huruf awal dari setiap baris menyusun sebuah kata atau kalimat secara vertikal dari atas ke bawah, biasanya membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang membentuk
 sebuah kalimat di awal baris.

 Contoh-contoh puisi ada di buku kumpulan puisi berikut


> Tips Menulis Puisi untuk Pemula

Menulis puisi itu mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk serta isi sesuai perkembangan selera. Untuk pemula, mulailah menulis menggunakan kata-kata atau diksi yang enak di hati. Penekanan pada segi estetika, dan penggunaan diksi, rima, majas yang mempengaruhi keindahan puisi.  

> Tantangan membuat puisi bebas bertema bebas dengan diksi yang indah

AKU, KAU, TIADA  ...
                 ( Oleh : Rosjida Ambawani)

Aku, siapa
Kau, siapa 
Aku, kau, bukan siapa-siapa

Aku, tiada ada dan tiada punya
Kau pun, tiada ada dan tiada punya
Kita, aku dan kau, tanpa punya adanya ...

(Ciamis, 18 Februari 2023)

> Tanya Jawab antara Narasumber dengan Audience

P1 Endang Ratna Juwita - Bogor.
1.Bagaimana cara menulis puisi yg baik dan benar?
2.Adakah batasan baris puisi seperti pantun?
3.Bagaimana cara mencari istilah atau kata 2 kiasan yang bisa kita pakai untuk membuat puisi agar terdengar lebih tersentuh ?

J1 Cara menulis puisi yang baik yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah disebutkan, misalnya memperhatikan diksi, rima, irama, larik, bait dan lainnya, sesuai dengan jenis puisinya 
2. Pantun itu jenis puisi lama
3. Cara mencari istilah/kata kiasan itu dengan banyak membaca dan bisa membuka kamus diksi.

P2 Dewi dari Seruyan Kalteng : Bagaimana kiat/tips/trik agar bisa menulis puisi indah dengan rima menarik, karena selama ini saya merasa puisi saya masih kurang menarik dalam pemilihan katanya.

J2 Trik yang saya lakukan adalah memilih tema sebagai acuan, menentukan kata kunci, memilih diksi yang tepat, menggunakan rima atau majas misalnya, terus mengembangkannya dengan rasa/selera estetika kita. Kadang saya kumpulkan kata-kata indah, misalnya menemukan kata Bagaskara untuk matahari/mentari, bimantara atau langit, dll.

P3 Evridus Mangung : Dalam struktur fisik puisi (unsur wujud puisi disebutkan salah satu point yaitu tentang diksi. Bagaimana cara untuk memilih kata-kata indah dan memiliki kekuatan makna ?

J3 Diksi itu pilihan kata-kata yang akan kita gunakan dalam puisi, hasil pemilihan secara cermat dengan pertimbangan makna, susunan bunyi, ataupun hubungan kata itu dgn kata-kata lainnya dalam larik atau bait.

P4 Elok Dewi - Padang : Bagaimana langkah atau cara agar puisi kita penuh dengan diksi dan majas serta puisi tidak terasa datar. Mohon krisannya.

J4 Jika puisinya ingin penuh diksi dan majas ya itu kumpulkan dulu diksinya bisa buka kamus diksi ya. Perhatikan irama atau bunyi diksinya, kadang aku memilih kata yg sulit dipahami pembaca hi hi hi. Mencari kata dgn mengacu pada sumber terpercaya dan baku, atau diksi yg sering digunakan penyair, terus mengembangkan puisinya.

P5 Samsinar - Jakarta : Dalam membuat puisi kita harus memperhatikan nilai estetik dan diksi dalam puisi agar indah dan enak dibaca, bagaimana cara/tips dalam menentukan diksi yang tepat dalam puisi?

J5 Cara menentukan diksi yang tepat dalam puisi itu harus memperhatikan ketepatan kata dengan maknanya, kebenaran, kecermatan, keserasian kata, dan kelaziman digunakan dalam puisi Sebenarnya diksi yang tepat itu ya kata yg sesuai dan mengikuti kaidah bahasa.

P6 Saya penikmat puisi, suka puisi baru yg tidak terikat bait dan baris, namun tetap memperhatikan 
diksi, majas dan estetika. Apakah yang dimaksud dengan estetika pada puisi? Contohnya? 

J6 Estetika itu nilai-nilai yang dirasakan indah, bernilai seni jg. Baik dari unsur bahasa, bentuk, ataupun penampilannya. Keindahan yang membentuk satu keutuhan, keselarasan, dan keterpaduan makna. Semisal dalam indahnya puisi jenis telelet.

Demikian resume kali ini ...

(Rosjida Ambawani, dari kota kecil Ciamis, Resume Pertemuan ke-17 Kelas Belajar Menulis Nusantara - KBMN  Gelombang 28, malam sketsa nuansa karsa dan rasa selaksa tergesa ...  )



7 komentar: