Selasa, 17 Juli 2012

Memilih dalam Kehidupan ...


Hidup ibarat roda yang berputar.
Kadang kita temui jalan bak aspal yang mulus, kadang pula harus lewati jalan setapak penuh kerikil tajam.
Kadang kita berada di atas, tak jarang pula berada di bawah. Kadang beruntung mendapat jalan yang lapang seperti jalan tol, namun sering pula bertemu jalan yang sempit, penuh persimpangan dan tanpa penunjuk arah ...

Berada di jalan mulus beraspal hendaknya membuat kita bersyukur namun tetap waspada agar tidak celaka. Jalan yang penuh kerikil tajam melatih kita untuk lebih berhati hati agar tidak terluka.

Berada di atas hendaknya membuat kita bersyukur dan tetap mengambil pelajaran dari yang di bawah.
Dan berada di bawah hendaknya membuat kita senantiasa bersabar dan berjuang keras untuk dapat sampai ke atas.

Jalan yang lapang hendaknya membuat kita menghargai kemudahan yang didapatkan dan jangan terlena. Jalan yang sempit, penuh persimpangan dan tanpa penunjuk arahlah yang akan memberikan kita pelajaran tentang kesabaran, keberanian serta kedewasaan.

Tak jarang Allah memberikan kita cobaan berupa jalan yang penuh persimpangan itu dan kita harus menentukan pilihan. Bukan hal yang mudah untuk memilih. Bahkan jika kita merasa hanya ada satu pilihan pun kadang terasa sulit memilihnya ...

Sebuah nasihat bijak berkata :
“Mintalah jawaban pada hatimu dan mintalah petunjuk pada jiwamu. Kebaikan adalah apa-apa yang membuat hati dan jiwa merasa tenang, dan dosa adalah apa-apa yang terombang ambing dalam jiwa dan ragu di dalam dada ...”.


Kadang kita tidak menyadari bahwa hati kecil kita adalah ujung tombak dari segala keputusan yang kita ambil.
Ketika hati itu lemah, maka keraguan akan mudah menyelimuti. Namun jika hati kita kuat, segala sesuatunya pasti dapat kita kembalikan kepada Allah, dan senantiasa berbaik sangka terhadap apapun yang terjadi pada kita. Karena Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Kembali ke masalah pilihan. Ketika kita dihadapkan pada sebuah pilihan yang menurut kita sulit, lihatlah dengan hati nurani kita.
Tak jarang Allah menunjukkan bahwa pilihan itu baik, dengan menyembunyikan keburukannya. Dan tak jarang pula keburukan pilihan itu ditunjukkan kepada kita, dengan jelas ataupun tersirat.

Satu hal yang sebaiknya dijadikan pegangan untuk berprasangka baik kepada Allah terhadap pilihan-pilihan sulit yang kita hadapi adalah bahwa jika sebuah pilihan meninggalkan kita, berarti itu memang bukan yang terbaik untuk kita dan Allah pasti telah menyediakan yang lebih baik daripadanya.
Dengan begitu maka tidak akan pernah ada penyesalan jika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, karena Allah tahu pasti apa yang kita butuhkan dan Insya Allah akan kita dapatkan dari arah yang kadang tidak disangka-sangka ...

(For u, Sebuah Renungan, "My Wonderful World", medio Juli 2012)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar