Haruskah ku tetap di sini
memeluk yang terpuruk
membelai yang terkulai
menopang yang tertimpang
Berulang ku teriakkan
pondasi ini tak lama lagi rubuh
perlahan jatuh
tergelincir terbentur
Masa lalu gemilang
tak lama lagi tinggal cerita
tanpa sadarnya kau masih terus jumawa
tertawa bangga diantara lorong hampa
Bangun dan bangkitlah
buka mata dan melangkahlah
sayang hatimu pekat kabut
halangi nur jernih menjemput
( Suatu pagi gerimis, Kota kecil, 24 Mei 2025)