A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital pada Lintas Generasi
H. Kewargaan Digital
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet
Ini menjadikan tulisan menjadi rapi dan tertata sejak awal, daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (opsional)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (opsional, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (opsional)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (opsional)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman tentang Penulis
Langkah ketiga
(3) Merevisi Draft
- Merevisi Sistematika / Struktur Tulisan dan Penyajian
- Memeriksa gambaran besar dari naskah
Langkah keempat
(4) Menyunting Naskah
Merevisi naskah termasuk melakukan proofreading
TRENDING TOPIK
Yang termasuk trending topik dan bisa dijadikan bahan tulisan adalah
Untuk mengetahu suatu topik menarik atau tidak, bisa mengecek di Google Trends.
Jika dalam hasil penelusuran tinggi berarti jika menulis dengan topik tersebut akan diminati
Trend antar topik dapat dibandingkan di google trends.
Jadi aplikasi Google Trends dapat digunakan sebelum menulis.
RENCANA TINDAK LANJUT dari pembelajaran malam ini :
TANYA JAWAB :
P1. Nurmiati Temanggung : Bagaimana menemukan ide buku dengan tema yang uptodate dan bisa menyelesaikan dalam waktu singkat sehingga ketika buku terbit maka temanya sudah tidak out of date?
J1. Tema yang update bisa diperoleh dengan banyak membaca, melihat konten-konten atau bisa juga dengan melakukan pengamatan. Jika kita sering melakukan ini, maka naluri penulis akan terasah. Seorang wartawan dengan jam terbang yang tinggi, kualitas tulisannya pasti bagus. Ingat dengan mantra Om Jay "Menulislah setiap hari". Untuk bisa menulis setiap hari, pasti harus ada bahan yang ditulis. Ini akan mendorong kita untuk kreatif mencari ide.
P2. Candra dari Jakarta
1. Di mana letak kesulitan ketika membuat buku fiksi dan Nonfiksi
2. Dalam buku non fiksi berapa idealnya kita menyiapkan daftar pustaka nya sebagai referensi buku kita
J2. 1. Tidak setiap orang mempunyai keahlian dalam menulis fiksi dan begitu sebaliknya, tidak semua orang bisa menulis buku nonfiksi. Bagi saya yang tidak memiliki jiwa seni, sulit sekali menuangkan kata-kata yang indah menjadi sebuah cerpen atau novel. Saya kira kesulitan yang dialami relatif tidak sama.
2. Tidak ada patokan untuk jumlah daftar pustaka untuk sebuah buku nonfiksi, tergantung data yang kita butuhkan. Semakin lengkap data pendukung kita dan dari sumber terpercaya, semakin bagus kualitas tulisan kita.
P3. E. Kanserita Henny Anggorowati - Jakarta : Pada dasarnya saya pribadi punya segudang cerita non-fiksi, namun, saya merasa kesulitan ketika akan memulai menuliskan kisah-kisah tersebut, seperti halnya, menuliskan judul yang menarik, lalu mau dimulai dari mana? Itu menjadi kendala buat saya, yang notabene baru pertama kali belajar menulis, benar' nol, tapi setiap kali hasrat untuk menulis itu terus ada, mohon masukannya.
J3. Jangan bersedih, ibu tidak sendiri mengalami hal seperti itu.
Prof Eko pernah memberikan link materi di you tube, kiat memilih judul yang menarik. Pokoknya kalau itu anti mainstream pasti menarik untuk dilirik pembaca. Judul itu harus selalu wow dan menarik untuk dieksplore. Mulailah dengan menulis, menulis, dan menulis. Besok dengan Pak Yulius, ibu akan diajari cara menulis mulai dari cover sampai daftar pustaka, dan itu akan tertata secara otomatis. Ibu tinggal menginvetaris dulu, bisa berupa mind map. setelah itu tinggal mengembangkan. Anggap saja ibu berbicara dan diwujudkan dalam bentuk tulisan. Mengalir saja tanpa perlu kesempurnaan.
P4. Rosjida Ambawani - Ciamis : Dalam menulis buku non fiksi, jika mengutip kutipan dari suatu referensi, apakah ada batasan maksimal kata agar tidak dikategorikan plagiat?
Dan apa aplikasi untuk mengecek "keplagiatan" dan bgmn cara menggunakan aplikasi tersebut.
J4. Aturan dalam pengutipan sangat sederhana sekali, apabila seseorang mengutip dari suatu sumber maka sertakanlah sumber aslinya. Kutipan langsung tidak dapat dilakukan untuk satu halaman penuh. Sebaiknya kutipan langsung berisi beberapa paragraf saja. Dalam mengutip selalu sertakan sumbernya. Aplikasi untuk mengecek level plagiat banyak sekali, salah satunya plagiarisme checker. Ibu bisa memasukkan file , dan akan muncul level plagiat.
https://www.easybib.com/grammar-and-plagiarism/plagiarism-checker/
P5. HR.Utami_UPGRIS : Apakah menulis buku semi ilmiah dalam waktu singkat, tanpa didahului riset dapat dijamin validitasnya? Saya sempat berpikir, semua pengetahuan (dari buku, media, atau pengalaman) diresume ya, Bu. Kemudian ditulis dengan bahasa kita, begitu Ibu?
J5. Seperti yang saya sampaikan di awal, bahwa tulisan nonfiksi adalah tulisan yang berdasrkan data dan fakta. Dalam menggunakan sumber tulisan, kita harus teliti dan cerdas dalam menguji validitasnya. Kita bisa membandingkan berbagai sumber dan menentukan yang terbaik. Tulisan kita adalah tanggung jawab kita.
P6. Sri Mulyati Cirebon : Skripsi atau tesis adalah karya kita yang sesuai realita di lapangan, Apakah skripsi atau tesis kita bisa d jadikan buku non-fiksi? bagaimana caranya?
J6. Untuk penulisan buku dari karya ilmiah, bisa dilihat kembali di pertemuan ke-4 dengan tema Menulis Buku dari karya Ilmiah.
P7. Endang Ratna Juwira Bogor
1.Berapa banyak refrensi yang harus kita baca untuk bisa menjadi sebuah buku?
2.Bila ditengah penulisan buku kita merasa blank atau hilang ide apa yg harus kita lakukan?
J7. 1. Jumlah referensi yang harus kita baca tergantung kebutuhan. Semakin banyak semakin baik, karena tulisan kita semakin berkualitas.
2. Bagaimana cara mengatasi writer's block? Jawabannya kembali ke diri kita sesuai karakteristik kita. Ibu bisa jalan-jalan, membaca, atau browsing media sosial. Hal-hal seperti itu akan menstimulus ide kita. Dengan belanja bahan, kita akan mampu menulis.
P8. Samsinar Sambo Jakarta : Sebelum membuat tulisan kita membuat draft terlebih dahulu. Mohon tips membuat draft yang baik.
J8. Sebelum membuat draft, bahan-bahan yang dibutuhkan kita kumpulkan terlebih dahulu. Bahan-bahan itu bisa berupa tulisan, dan hasil diskusi. Setelah itu baru membuat draft. Draft bisa dalam bentuk mind map atau berupa diagram. Semakin rinci draft kita, semakin mudah kita menulis. Draft diibaratkan sebagai kompas yang akan menuntun penulis.
Demikian materi " Konsep Buku Nonfiksi" sebagai gambaran dalam membuat buku solo nonfiksi.
"Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang.
Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar"
"Mari kita mulai menulis dan jangan pulang sebelum menang. Bapak ibu sudah di tengah jalan, segera ambil piala kemenangan" (Musiin, M.Pd)
(Rosjida Ambawani, kota kecil Ciamis, Resume Pertemuan ke-14 Kelas Belajar Menulis Nusantara - KBMN - Gelombang 28, malam ini telah larut, langkahku tak surut, maju terlecut pantang ciut ..."
Lanjutkan bu
BalasHapusMakasih
HapusLengkap resumenya !
BalasHapusSilahkan mampir ke http://lilik-kistiana.blogspot.com/2023/02/konsep-buku-nonfiksi.html
Makasih. Sy sdh mmpir
Hapusmantap...tetap semangat...
BalasHapusMakasih
Hapuslengkap
BalasHapusMakasih
HapusSalut aku....mantaap resumenya
BalasHapusMakasih
Hapus