Segala puji hanya bagi Robbul Izzati penerang hidup ini. Sholawat dan salam kepada Baginda Nabi penyejuk jiwa ini.
Tak terasa ini adalah malam ke sebelas, apakah langkah kita tetap lugas ataukah mulai terempas, ayo bergegas ...
Pertemuan ke-11 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) gelombang 28 membahas "Mengelola Majalah Sekolah " dengan moderator Mutmainah, M.Pd., yang biasa dipanggil Emut dan narasumber Widya Setianingsih, S.Ag. yang akrab dipanggil Widya Arema.
Inilah profil narasumber malam ini :
Performa Widya Setianingsih, S.Ag. atau Widya Arema dapat disaksikan saat membacakan sebuah puisi yang Berjudul "Air Mata Ibu" yang menggambarkan peristiwa Kanjuruhan beberapa waktu lalu https://youtu.be/GXV2cX3c1eA
Widya Setianingsih, S.Ag., merupakan narasumber, kurator, editor juga penulis buku puisi "Laras Laras Makna dalam Kata" serta sebagai pimpinan redaksi majalah sekolah KHARISMA di MI Khadijah kota Malang sejak tahun 2010 sampai sekarang.
Beliau menyampaikam materi dengan memberi banyak motivasi :
- Semoga semangat tetap membara, berkobar didalam dada.
- Tak akan mundur sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta
- Bergabung di komunitas penulis seperti ini mampu melejitkan potensi kita untuk menjadi penulis yang produktif, kuncinya adalah mau.
- Bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran.
- Ayoo segera bersiap keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan. Saatnya telah tiba...
hari ini adalah hari kesuksesan Anda sekalian.
- Kunci utamanya adalah mau. Insyaallah semua akan diberi kemudahan.
- Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang cari jalan lainnya, entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yg sepadan.
- Setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan. Tetapkan niat, dan insha Allah tiba-tiba ada jalan yg terbentang
- Jangan takut mencoba, jika tidak maka kita akan tetap stuck di tempat.
- Ada rintangan, halangan itu hal yg biasa. Apalagi saat mengawali sesuatu.
Tapi bukan berarti itu tak mungkin dan tak ada solusi.
- Kita tidak akan tahu seberapa besar kemampuan kita sebelum kita mencoba menghadapi kesulitan.
- Tuangkan rasa cinta pada lembaga kita dengan membuat sekolah kita popular dgn hadirnya majalah sekolah.
- Teruslah berjuang... Akan ada tangan-tangan orang baik yang akan menguatkan langkah kita...
- No body perfect.
Beliau berbagi pengalaman seputar majalah sekolah :
> Mengelola Majalah Sekolah
Tantangan dan kendala dalam membuat majalah sekolah yaitu :
SDM, sumber dana, dukungan sekolah, dukungan stake holder
Langkah-langkah Menerbitkan Majalah Sekolah
-Menyatukan ide dan gagasan.
Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah
-Mengajukan Proposal.
Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya.
- Membuat rancangan majalah.
Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.
- Mencari rekanan pendukung.
Percetakan, sponsor dll
- Melakukan sosialisasi ttg manfaat, pentingnya suatu majalah kepada orngtua.
Susunan Redaksi Majalah Sekolah
Penasehat: Yayasan Sekolah
Penanggung Jawab: Kepala Sekolah.
Pimpinan redaksi: Guru yang ditunjuk.
Editor
Reporter
Fotografer.
Layout.
Bendahara.
Manfaat Majalah Sekolah
- Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan orangtua dan siswa
- Media komunikatif sekolah
- Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya
- Sarana publikasi sekolah
- Menjadi kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.
( Jadi hadirnya majalah sekolah mempunyai fungsi antara lain agar sekolah dikenal oleh khalayak luas,
sarana komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai stake holder)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat dan menerbitkan majalah sekolah :
1. Membuat nama majalah yang unik, menarik, dan mudah diingat, bisa berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.
2. Menentukan nama dan jenis artikel yang akan ditampilkan.
- Visi Misi Sekolah
- Salam Redaksi
- Berita Sekolah (kegiatan sekolah)
- Profil Kepala dan Wakil Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan
- Profil Siswa Berprestasi
- Karya Siswa
- Kegiatan Siswa
- Prestasi Sekolah, Siswa, Guru
3. Mengajukan ISBN/QRCBN, sangat peting diajukan agar majalah mempunyai hak paten
4. Menentukan bahasa yang digunakan dalam majalah dengan memperhatikan sasaran pembaca
- Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan komunikatif
5. Mencari tema dari hal-hal yang lagi booming lingkungan sekolah dan masyarakat
6. Membuat cover dan layout menarik yang mencerminkan tema dan isi majalah
7. Pembiayaan.
Pembiayaan digunakan untuk mencetak majalah, membayar HR crew, pembelian hadiah kuiz, dll
8. Percetakan.
Pencetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik, tetapi bila tidak memungkinkan misalnya karena dana, akan dapat dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook, flipbook atau photoshop, dll.
9. Upgrade ilmu secara terus menerus bagi kru majalah agar pengetahuan selalu up to date
Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel, photoshop, dll dengan memberdayakan teman sejawat atau menghadirkan narasumber ahli.
10. Kekompakan tim.
Tim harus solid, harus kompak, saling mendukung, dan saling mengisi kekurangan.
11. Komitmen yang tinggi.
Komitmen dimulai dari diri sendiri, maka energi positif itu akan menular pada teman-teman di sekitar kita.
> Liku-liku saat awal merintis majalah sekolah "Kharisma"
- Saat akan membuat majalah sekolah, ada rasa pesimis, rasa ketidakmampuan, SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal.
Awal mula berdirinya majalah sekolah Kharisma, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah yaitu sebagai pimred merangkap layouter dan Widya Arema sebagai pemburu berita merangkap bendahara.
Saat itu majalah hanya berukuran setengah kertas folio dan ntuk mencetaknya hanya mampu fotokopi.
Layout dengan cara gunting dan tempel, kemampuan menulis apa adanya.
Penggandaan majalah didanai oleh sekolah. Hal itu berjalan hingga dua tahun.
Sampai akhirnya di tahun ke tiga, majalah Kharisma hibernasi selama 2 tahun karena SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama.
Dilakukan pembenahan antara lain melengkapi crew majalah dengan penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, dan 4 orang pemburu berita, mengajukan proposal yg detil pada pihak yayasan/sekolah, mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS, mempercantik tampilan hingga ke percetakaan, serta memperkaya isi majalah. Hingga akhirnya majalah sekolah bangkit kembali.
> Isi majalah Kharisma
Cergam Kharisma, bercerita tentang tokoh Kaka dan Risma. Dilukis sendiri oleh guru MI Khadijah.
Salam redaksi memuat kata sapaan pimred kepada pembaca sesuai kondisi terkini, menyampaikan tema edisi kali ini, dan isi majalah secara singkat.
Karya siswa bisa berupa puisi, cerpen, dan karya kerajinan siswa (ketrampilan KI 4)
Artikel "Do You Know" yang memuat pengetahuan umum untuk siswa, disajikan dalam 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Kuiz berhadiah, bisa berupa TTS, tebak gambar dll
> Menjawab pertanyaan (Sesi Tanya-Jawab) :
P1 (Pertanyaan 1) Toto Bekasi : Apa kepanjangan ISBN ?
Jawab : Mengacu pada Wikipedia, ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Saat ini ISBN diganti QCRBN.
QRCBN (QR Code Standard Book Number) adalah aplikasi pengidentikasi buku dengan teknologi terbaru dengan QR Code sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk, contohnya untuk buku yang diterbitkan oleh penerbit.
Dengan kata lain kode paten bahwa buku itu adalah karya kita yang tidak bisa diambil atau dibajak orang lain.
P2 Mengelola Majalah Sekolah (MS) memang tidak mudah dan diperlukan kemauan kuat, kadang siap apa saja, jika tulisan terlambat datang, kitalah serepnya. Banyak contohnya untuk majalah komunitas semacam ini. Yang nulis itu-itu terus. Tetapi sebenarnya kalau kita punya tabungan naskah, enak. Setidaknya 1,2 penerbitan. Majalah kecilku dulu terbit tiap bulan, jadi sering keponthal-ponthal. Majalah Sekolah dengan hard cover apa tidak mahal, apakah ortu tidak berat membayarnya ?
Jawab : Memang semua itu harus memiliki seseorang yg menjadi motor suatu organisasi. Yang mendorong, mengompori crew. Tapi kita tidak perlu bersusah payah menulis sendiri.
Libatkan siswa kita untuk ikut serta menulis. pasti orangtua akan lebih senang anaknya berkarya.
Kita bisa memanage sendiri budget dari majalah kita.
Majalah Kharisma terdiri dari 40 hal, dgn 10 hal berwarna. Biaya cetaknya 10 - 11 ribu saja.
Jika ingin lebih menekan budget kurangi halamannya, bisa hitam putih tdk perlu warna. Apakah orangtua tdk keberatan??? Tentu tidak jika mereka paham dan mengerti ttg pentingnya majalah sekolah. Bahkan ikut promosi dan bangga dgn adanya majalah sekolah. Lebih2 jika foto anaknya terpampang di majalah. Bisa- bisa satu RT dipamerin semua🤭
P3 Evridus Mangung- Peserta KBMN 28 : Saya tertarik dengan pernyataan awal dari narsum di pembuka diskusi malam ini. Jika ingin menjadi penulis yang produktif maka kuncinya adalah MAU. Pertanyaannya: Bagaimana cara menjembatani dari kondisi TIDAK MAU menjadi MAU MENULIS. Adakah tips yang narsum bisa bagikan kepada kami peserta KBMN 28 untuk mengatasi situasi TIDAK MAU menjadi MAU MENULIS?
Jawab : Untuk menjadi MAU, semua berpulang pada diri kita masing2.
Tanyakan pada hati kita, apa yg akan kita torehkan dalam hidup ini?
Apa yang bisa kita berikan pd anak cucu utk mengenang kita? Niat, dan komitmen. Itu kuncinya.
Bergabung dgn komunitas menulis akan menjaga niat kita menulis tetap menyala.
Mengutip pernyataan bunda Kanjeng diawal kelas dulu.
Jadikan keinganan mau menulis sebagai suatu kebutuhan.
Jadikan keinginan menulis seperti UDARA, yang akan membuat kita sesak nafas tanpanya.
Jadikan menulis sebagai RENJANA yang membuat kita ketagihan jika tidak menulis.
P4 Indah Ratna, Banjarnegara : Saya sangat tertarik dengan materi hari ini, dan ingin mewujudkan Majalah sekolah, kendalanya saya kurang menguasai langkah-langkahnya. Bagaimana langkah atau trik sederhana untuk membuat majalah sekolah yang simpel dan menarik, sehingga harapan nantinya mendapat dukungan dari sekolah, guru dan orang tua siswa.
Jawab : Langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah
1. Menyatukan ide dan gagasan.
Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah
2. Mengajukan Proposal.
Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya.
3. Membuat rancangan majalah.
Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.
4. Mencari rekanan pendukung.
Percetakan, sponsor dll
5. Melakukan sosialisasi ttg manfaat, pentingnya suatu majalah kepada orngtua.
P5 Candra dari Jakarta : Apakah ketika membuat Kharisma , majalah itu digratiskan artinya yg bayar sekolah atau orang tua
2. Berapa banyak halaman ideal sebuah majalah sekolah
Jawab : 1. Pada awal terbit majalah dibiayai sekolah. Sekolah mengalokasikan dana BOS untuk majalah. Saya sudah pernah cek pada juknis BOS dan ternyata ada list yang membolehkan kita mengalokasikan dana BOS untuk buku termasuk majalah. Seiring berjalan waktu orangtua menyadari pentingnya media komunikasi di sekolah. Mereka bersedia membeli majalah itu.
Tidak mahal pak untuk harga 15.000 dalam waktu 6 bulan sekali.
2. Tebal tipisnya majalah sekolah bergantung pada kita. Semakin tinggi tingkatan sekolah maka bisa ditambah halamannya. Majalah Kharisma untuk anak SD, maka lebih banyak ditampilkan foto dan gambar sebagai berita.
P6 Imro'atus Sholihah dari Jombang Jatim : Bagaimana proses yang mudah untuk mengajukan ISSN/ISBN dan apa syarat-syaratnya?
Jawab : Untuk majalah Kharisma beberapa waktu lalu minta tolong penerbit yg menguruskan ISSN, biayanya murah hanya sekitar 300 ribu, syaratnya tentu ada karya sendiri dan surat pernyataan karya sendiri.
Jika ingin mengurus sendiri ISSN/ISBN, maka :
- Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan menunjukkan bukti legalitas penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab (akta notaris)
- Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan diterbitkan
- Mengirimkan atau melampirkan fotokopi karya kita
Ket : kalau majalah itu ISSN, kalau buku ISBN, tetapi saat pengajuan untuk majalah Kharisma memakai ISBN. karena diedarkan di kalangan terbatas MI Khadijah
P7 Apa perbedaan majalah sekolah, jurnal, buletin?
Jawab :
Majalah
- ukuran umumnya A4, Letter dan B5 atau F4
- kertas yang digunakan lebih halus dan tebal (art paper/art carton)
- memuat artikel yang berisi topik popular bagi masyarakat umum
Tabloid
- ukuran umumnya A3
- kertas yang dipakai lebih kasar dan tipis (kertas koran)
- cenderung mengangkat artikel tentang gosip, astrologi, berita kriminal dan olahraga
Buletin
- ukuran umumnya F4, A5 atau A4
- kertas yang digunakan lebih halus (art paper)
- memuat artikel yang berisi topik kejadian popular
P9 Amin Kurniawan : Kira kira ongkos cetak per bukunya berapa?
Jawab : Saat ini majalah Kharisma sebanyak 40 halaman dengan 10 warna dan hard cover, ongkos cetaknya 11 ribu.
P10 Adakah cara yang paling sederhana untuk memulai membuat majalah sekolah?
Jawab : Bisa, yang pertama membuat mading dan membiasakan mengganti mading secara berkala.
Yang kedua buat buletin saja, lebih sempit beritanya dan tidak harus terlalu luas sehingga tidak terlalu tebal
P11 Suhaimi dari Aceh : Bisakah majalah yang ber ISBN mendapatkan nilai angka kredit minimal sejajar dengan jurnal ?
Jawab :
Bisa Pak. Pak Catur Pimred Majalah Suara guru PGRI pernah menyampaikan ini.
P12 Masringah asal Banjarnegara : Alhamdulillah sekolah saya sudah punya majalah sekolah sudah menerbitkan edisi ke 5 ini sejak thn 2018, ada tim redaksi yang bertugas menulis dan menghimpun berita ttg kegiatan sekolah selama 1 thn berjalan, namun belum mewakili setiap kelas yang punya rasa memiliki terhadap majalah tsb. Bagaimana cara yang tepat agar berita yang dimuat di majalah mewakili semua kelas., atau ada tips agar majalah bisa eksis sampai edsi ke-23, terima kasih.
Berapa harga setelah didistribusikan ke warga sekolah? karena majalah saya seharga 30 s.d. 35 rb, kualitas kertas berwarna dan tebal
Jawab : Wow keren sudah memiliki majalah sendiri. Congrats ya bun
Untuk menggugah rasa memiliki kita bisa menggunakan berbagai cara dengan melibatkan siswa melalui gurunya, misal guru bhs Indonesia meminta siswanya membuat puisi bebas dan 3 karya terbaik akan ditampilkan di majalah sekolah. Juga bisa meminta kepada rekan-rekan guru untuk mendokumentasikan kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan, tampilkan di majalah, anak-anak pasti suka fotonya ada di situ, dan tentunya dari rasa senang akan timbul rasa memiliki.
Harga cetak majalah Kharisma 11 ribu, harga jual 20 ribu.
P13 Umatun Nur Islamiyati Magelang. Bagaimana tips dan cara agar bpk ibu guru MI RA BA punya keinginan untuk menulis dan membuat majalah sekolah maupun mading?
Maturnuwun. Membayangkan betapa senangnya guru guru kami di Magelang bisa mendapatkan ilmu dari Ibu Widya dan ibu Emut dan bertemu ibu Widya dan ibu Emut
Jawab : Senang juga jika kami bisa berbagi ilmu.
Tidak harus tatap muka, bisa via zoom. Hubungi moderator saya jika berkenan.
Cara ampuh yang bertama adalah pressure...
Bukan tekanan dengan kekerasan ya bun. Campur tangan pimpinan perlu dalam hal ini.
Misalnya kepsek memberi tugas kepada guru-gurunya untuk mengisi mading. Setiap kelas diberi tanggung jawab untuk merawat, mengisi mading masing-masing.
Lakukan penilaian mading yg terbaik.
Btw di Magelang dekat yogya kan.
Bulan Juli kita kopdar disana. Hayuuk datang🤭
P14 Eka Yulia dari Seruyan.
1. Apakah diawal pembentukan majalah sekolah dulu Bu Widya melakukan sosialisasi terlebih dahulu? Yang melibatkan pihak sekolah serta ortu siswa/ komite sekolah. Karena ini ada kaitannya dengan dana.
2. Bagaimana kiat atau trik dari majalah Kharisma untuk meningkatkan minat guru dan siswa menulis? Karena di sekolah saya untuk mading saja susahnya minta ampun. (Promo dan anjuran sudah luar biasa, sampai ada reward dari perpustakaan).
Jawab :
1. Ya betul, kami membuat proposal dulu. Kita ajukan pd yayasan, kepsek, komite.
Setelah itu sosialisasi dgn mereka, dan sosialisasi dgn orangtua
2. Minat itu ibarat air, harus ada kincir angin yg menggerakkan. Butuh motor untuk membuat air itu bergerak. Jangan pernah menyerah itu kuncinya.
P15 Farida-Kabupaten Musi Rawas : Perjalanan memulai hingga dapat menerbitkan majalah sekolah yg disampaikan Bu Wid sangat memotivasi saya, karena di sekolah saya belum ada majalah sekolah. Kalaupun saya berniat mau menerbitkan majalah, saya masih ragu, karena saya tidak mungkin berjalan sendiri. Bagaimana cara meminta persetujuan kepala sekolah dan minta bantuan rekan guru?
Jawab : Jika ibu benar berminat yang pertama tanyakan pada hati ibu, "Wahai hati siapkah kita berjuang?" Jika hati sudah kuat mulailah mencari rekan sejiwa, yg betul-betul cinta literasi.
Diskusi dgn kepsek apa visi, misi, dan manfaat majalah, lanjut tuangkan dalam proposal agar jelas
P16 Dewi dari Seruyan Kalteng : Materi malam ini sangat mengunggah untuk bisa mengikuti jejak ibu, dan kebetulan kami baru membentuk komunitas menulis di sekolah. Kendala apa aja saat awal merintis pembuatan majalah dan kiat mengatasinya, kemudian apa yang harus kita lakukan agar ada daya tarik dari sekitar untuk bisa mendukung mewujudkan majalah sekolah.
P17 Yulis Setyaningsih : Bagaimana kita tahu tulisan kita atau majalah kita bisa diterima atau tidak? Maksudnya layak utk menjadi majalah sekolah ?
Jawab : Jadikan siswa dan rekan guru kita sbg sample pertama. Minta pendapat dari mereka.
Insyaallah akan ada bnyk masukan untuk menjadi layak
P18 Yuni dari Bekasi : Jika mau membuat majalah online apakah langkah-langkahnya sama dengan majalah offline? baiknya terbit berapa kali dalam setahun jika online ? Jika majalah yang mau dibuat misal khusus unk guru PAI bagaimana tipsnya agar diminati dan mau dibeli atau mau berpartisipasi mengisi majalahnya ?
Jawab : Pada saat pandemi KBM dionlinekan. Akhirnya kami berpikir majalah kami online juga.
Langkahnya sama, hanya tdk perlu di cetak. Bisa bentuk pdf kita kirim ke wa grup kelas, di webnsite sekolah, atau medsos lainnya.
Majalah terbit setahun 2 kali, mengingat kita adalah guru dengan kesibukan yg tidak sedikit.
Agar diminati berarti harus bermanfaat.
Diskusikan pentingnya berbagi ilmu lewat majalah sbg sarana mencapai ilmu yg bermanfaat
Kita tidak akan tahu seberapa besar kemampuan kita sebelum kita mencoba menghadapi kesulitan.
Tuangkan rasa cinta pada lembaga kita dengan membuat sekolah kita popular dgn hadirnya majalah sekolah.
( Rosjida Ambawani, dari kota kecil Ciamis, Resume Pertemuan ke-11 Kelas Belajar Menulis Nusantara - KBMN - Gelombang 28 malam menyapa tanpa jeda, sadarkan diri akan hari-hari pergi yang menyapa, kehidupan harus berjalan berarah meski ada yang terlupa pendar makna ... )
Jelas sekali
BalasHapusKomplit resumenya
BalasHapusSemangat !
Lengkap bangun... Lugas
BalasHapusSemangat Ibu..
BalasHapusLengkap euyy kereen🥰🥰🥰
BalasHapusMakasih
Hapuslengkap sekali
BalasHapus