hidup, lahir, nasib dan mati
ada di tangan-Mu
dan sehelai daun yang gugur pun
itu kehendak-Mu
Ketika dalam rentang perjalanan waktu
diantara hari-hari yang silih berganti
mampir di kehidupanku
Kau beri anugerah itu, ya Robbi
seperti air mengalir
dingin dan sejuk
membasahi kering nadiku
menetesi kerontang jasadku
Aku terhenyak
selaksa bangkit dari mimpi buram
benarkah ini anugerah
dan fitrah bagi semua insan
ataukah
ini hanya ilusi menyesatkan
Diambang batas kesadaran
aku teringat
tangan dan kaki ini tlah terikat
pada tiang panjang kokoh itu
tapi ku ingin berlari
dan terus berlari
menjemput fitrah ini
menggenggam anugerah terindah
'tuk disemai di taman hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar