Mesiu mortir menderu jatuh
Air mata bayi anak remaja luruh
Atmosfir kelabu bangunan runtuh
Fajar wartakan syahid tangguh
Kemanakah hati manusiawi acuh
Asasi manusia jauh rubuh
Nyawa nyata tak bernilai sungguh
Aku di sini tertatih rapuh
Kelu doa lirih bersimpuh
Ufuk memeluk senyum syuhada teduh
Palestina maafkan jiwa ini yang lusuh
Angan penuh di balik raga lumpuh
Lambai terkulai tungkai luruh
Empati doa untuk hakiki juang seluruh
Sementara kau Palestina sungguh teguh
Tak gentar ribuan hunjam tetap kukuh
Iman tertancap kuat tak mudah luluh
Neraca ukhrowi luhur meneduh
Abadi syurga bersemayam harum utuh ..
(Kota kecil, 10 Nov 2023)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar