Selamat Jalan Adikku Tercinta ...
Bulir-bulir air mata bertaburan
Isak tangis tak tertahan
Saat mentari bersinar perlahan
Pagi itu 11 Juni engkau tlah kembali ke haribaan
Sang Maha Kasih yang tlah menakdirkan ...
Masih terbayang senyummu, tawamu, tawa kita, senda gurau kita
Tentang hidup yang kadang penuh warna
Dan dunia yang ternyata tidak sederhana
Ada merah, hitam, biru dan rupa-rupa
Biduk mengarungi lautan tanpa jeda
Kadang langkah tertatih dan terdera
Aku masih ingat masa kecil kita
Dengan baju senada tersenyum ceria
Kata orang wajah kita serupa
Padahal senyum dan sabarmu lebih dalam bermakna
Maafkan aku dengan kesibukanku
Yang tak segera bisa menanda
Isyarat akan kepergian selamanya
Aku berusaha menepis tanda tanpa suara dari rona dan cahaya mata
Darimu yang sebenarnya tlah menyiratkan
Mungkin Yang Maha Kuasa menyayangi jiwa
yang penyayang penyabar rela dengan yang tergariskan
Karyamu, jejakmu sungguh indah dan tak kan lekang oleh masa
Suaramu candamu senantiasa terngiang
Selamat jalan
Selamat tinggal
Tenanglah di keabadian
Doa senantiasa terpanjatkan
Selalu di segenap hati dan jiwa
Yang mengenang kebaikan, kerelaan dan pengorbanan
( 11 Juni 2020, beserta limpahan doa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar