Kamis, 19 Desember 2024

Tak Seperti Mentari

Tak seperti mentari
Yang senantiasa berseri
Memancarkan cahaya pagi
Kepada segenap penghuni bumi
Dan aku sungguh tak bisa
Tersenyum manis diantara duka
Di setiap hari senantiasa
Walau embun berusaha menyapa

Terkadang hati terpengarah
Akan hilangnya sapa renyah
Tempat berpegang pandu arah
Hingga toreh jiwa jadi resah

Oh tiga puluh masa ternyata
Belum mampu jalinkan makna
Dan aku terus menapakkan renjana
Pada dinding sepi menggurat asa

(Suatu pagi, 19 Des 2024)

Minggu, 20 Oktober 2024

Kaukah itu?

Empati, simpati, responsibility
Hanya dapat dimiliki 
Jiwa yang tak mati

Kaukah itu?
Yang tiga puluh masa setia
M  hati tanpa
Diantara doa-doa
Dan jiwa yang tak pernah putus harap
Akan yang baik bertemu yang baik

Ataukah takdir Asiyah mesti berulang
Menjalani hari hitam panjang
Kesabaran dan keegoan
Bersama dalam takdir penentu iman

Kaukah itu
Yang di mimbar fasih melantunkan
Ajakan penuh kemanisan
Dan jauh di dalam menghasung kepedihan
Perih kapan akan berkesudahan ...

Ya Allah kuatkanlah
Tuntunlah 
Lamgkah-langkah lunglai ini
Berderai air mata
Berderak asa serak
Waktu tlah berjalan terus berjalan
Jiwa ini terasa terus tertikam

201024 A2iou

Selasa, 15 Oktober 2024

Bapakku, Diammu

Bapak, aku kangen, Pak
Hari-hari yang kita tapak
sungguh penuh gurat
dan pandang teduh mengikat

Aku rindu masa-masa itu
Dan tawa bersama biru
Kelakar tentang masa lalu
Bentang yang tak pernah berdebu

Maafkan aku, Pak
Egoku dan prasangkaku
Tak jarang membuka jarak 
Panjang waktu melaju
Mendesak jauh diammu keluku

(Okt 2024, bulan kepergianmu ...)

Minggu, 01 September 2024

Usia Kita Menuju Senja

Dulu langkahmu baja
Ragamu anoraga
Kiprahmu menggema

Kini berlalu masa
Semua berubah tak terasa
Tak bisa dipungkiri datang senja 
Keriput, uban, dan cepat lupa

Sebentar lagi masa paripurna
Rehat raga tentram jiwa
Sadari semua tak seperti dulu kala
Keharibaan-Nya bersimpuh alpa dosa

(Malam Senin, 2 Sept 2024, saat senja mengubah warna ...)

Sabtu, 24 Agustus 2024

Aku selalu mengingatmu pagi itu

Cuaca mendung pagi
Mengantarkan jalan bersama
Wajahmu ceria
Senyum bahagia
Mentari kota Surabaya menyapa

Rektorat ITS menyimpan kenangan
Saat kita berfoto
Di samping jip merah terparkir
Lalu ke ATM dan saldo bertambah

Ke kantin ITS kita menuju
Mencicipi menu favorit
Aku agak mengernyit
Saat kau pesan lagi semangkok bakmi

Lalu kita ke Bilka
Membeli bedak dan minuman rupa-rupa
Kau pamit tiba-tiba
Harus ke kampusmu segera

Waktu pun berjalan
Ternyata saat itu kini tinggal kenangan
Senyummu hanya tinggal bayangan
Kerudung pemberianmu masih tersimpan

In memoriam adikku, Dyah Rochmawati

Senin, 05 Agustus 2024

Bu, aku rindu petuahmu

Jika dapat ku mengulang waktu
Kan ku hela erat saat waktuku bersamamu
Bercerita riuh tentang bahtera yang harus terus kukuh
Sambil tertawa bahwa hidup masih ada warna
Tak lupa celoteh diantara ruam tertoreh
Senyummu senyumku tersimpul mesti kadang kelu
Lalu firasatmu membuatku tepekur
Bahwa takdir bagaimana pun tetap terukur
Keping hati bisa terbentur
Langkah tak rebah mesti terjalur

(Miss u, 050824)

Kamis, 13 Juni 2024

Hujan Deras Itu, Banjir Itu, Peristiwa Itu

Deras hujan mengguyur
Jalanan lengang kelok menyusur
Roda sepeda motor meluncur
Dua tubuh manusia kuyup terbanjur 

Bungkusan belanjaan kita segala rupa
Yang kita pilih sehemat cermat 
dari gaji bulanan kita
terjatuh tak beri aba-aba
tergilas roda mobil mewah tanpa dinyana
suara debur kemasan tertindas hancur
terburai memencar jalan tertabur

Aku tepekur oh rizki dari Sang Maha Berpunya
ternyata belum jadi milik kita
Aku tepekur terngiang suara orang tua
"Dikatakan rizki itu jika sudah masuk ke mulut dan dirasa indera"
dan bahwa "Semua yang ada di dunia ada ajalnya, benda pun ada saat ajalnya ... "

Hujan guntur terus menyembur
Hati gulana coba ikhlas bertempur
Inikah tegur untuk tadabur
Agar hati tak terus tercebur

(Peristiwa saat hujan teramat deras, di suatu kota kecil, 12 Juni 2024, kumandang iqomat Maghrib)

Selasa, 28 Mei 2024

Hidup Kita Serahkan Pada-Nya ...



Ketika manusia diciptakan 
dan ditiupkan roh atasnya
saat di dalam kandungan
digariskanlah oleh-Nya
jodoh, rizki, perjalanan hidup dan saat kematian
sebagai ketentuan kehidupan 
yang menjadi rahasia dan misteri baginya

Dalam pepatah Jawa
" Hidup itu hanyalah sekedar menjalani "
maka nasehat orang tua
" Berusahalah berbuat yang terbaik dalam menjalani
setiap waktu dalam kehidupan
dan biarlah hasil akhir kita serahkan pada-Nya "

( Urip mung sadermo nglakoni, 20 Agustus 2012 )

Senin, 22 April 2024

MARI MENULIS SETIAP HARI DAN MEMBUKTIKAN APA YANG TERJADI


Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamualaikum warohmatullahi wa barakatuh.

Malam ini adalah pertemuan perdana Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI. Malam yang indah. Malam yang cerah. Moderator pertemuan ini adalah bapak Muliadi, seorang kepala SMK yang berasal dari Toli-Toli Sulawesi Tengah. Pemateri adalah Dr. Wijaya Kusumah atau yang lebih akrab dipanggil Omjay, mengambil judul "Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi".

Dr. Wijaya Kusumah atau Omjay adalah pendiri KBMN yang sekarang sudah memasuki Angkatan ke-31. Beliau adalah seorang teacher, trainer, writer, motivator, blogger, praktisi ICT,  dll. Sering diundang di berbagai seminar, simposium, dan workshop sebagai pembicara/narasumber di tingkat Nasional, telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis, banyak mendapat penghargaan sehingga diundang ke istana dari orang nomor satu di Indonesia. Beliau seorang Doktor, iya lulusan S3, mendapatkan gelar doktor pendidikan tahun 2022 dengan judul desertasi "Pengelolaan Blog Kolaboratif untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa" 

Beliau memulai semua keberhasilan dengan komitmen tinggi diawali dari blog pribadi yang dengan musibah kebakaran sekolah menjadikan "Yuk Kita Ngeblog'' mendapatkan juara pertama dari Depdikbud dengan hadiah 20 juta !!

Petuah dari Omjay adalah 
1. Menulislah setiap hari karena menulis itu adalah sebuah kebutuhan, menulis itu pekerjaan yang sangat menyenangkan
2. Mulai menulis dari 3 alinea yaitu alinea pembukaan, alinea isi tulisan, dan alinea penutupan, lalu digabungkan
3. Menulis dan membaca merupakan kebutuhan yang sama halnya dengan makan dan minum, bila tak membaca terasa haus dan bila tak menulis terasa lapar
4. Menulis setiap hari merupakan sedekah lewat tulisan setiap hari
5. Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi
6. Menulis itu sangat mudah bahkan lebih mudah dari membuat ceplok telor
7. Perlu banyak latihan menulis setiap hari, bisa lewat blog
8. Membuat blog sangat mudah, yang susah adalah harus mengisi blog dengan tulisan setiap hari
9. Untuk bisa menulis setiap hari, maka harus menjaga konsistensi dan berusaha komitmen dalam diri untuk berjanji menulis setiap hari. Minimal menulis dan membaca tulisan orang lain lalu meninggalkan jejak dengan cara menuliskan komentar. Itulah mengapa blog walking atau saling berkunjung ke blog orang lain sangat diperlukan bila ingin blog ramai pembacanya.
10. Isi tulisan bisa kita kembangkan dengan rumus menulis reportase yaitu 5W plus 1H
What   = apa
Who    = siapa
When  = kapan
Where = dimana
Why    = mengapa
How    = bagaimana
Hal ini menjadikan menulis tidak akan kehilangan ide
11. Kerangka tulisan sederhana saja yaitu 
Judul 
Pembukaan
Isi tulisan
Apa
Siapa
Kapan
Dimana
Mengapa
Bagaimana 
Penutup 

Omjay juga mencontohkan tulisan beliau di Kompasiana yang sudah dibaca lebih dari 120 ribu orang dan mendapat imbalan gopay dengan judul ,"Jangan Mau Ikut Program Pendidikan Guru Penggerak".

Hal yang menarik dari pertemuan ini adalah Omjay membuat tantangan kepada para peserta KBMN untuk menulis tentang kucing berdasarkan foto kucing yang dishare dan bagi 3 penulis tercepat akan diberikan gopay.

Sesi berikutnya adalah tanya jawab 
P1. Harsen dari Brebes, Jawa Tengah : Berapa minimal jumlah kata pada setiap resumenya ? 
J1. Bebas, tetapi sebaiknya minimal 500 kata agar terbiasa sedikit demi sedikit terbiasa menulis untuk menjadi buku

P2. Prasetyaningsih dari Jakarta : Beberapa waktu belakangan saya lebih fokus menulis fiksi, yang tentunya dari segi bahasa lebih luwes tidak harus baku. Dalam penulisan artikel/opini, apakah masih memungkinkan ada kata tidak baku dalam tulisan itu? Atau ada gaya bahasa seperti apa yang  bisa menarik banyak pembaca?
J2. Bebas yang penting menarik pembaca. Penulis fiksi harus memperkaya diri dengan membaca dan belajar pada pakarnya yang nanti ada diantara 30 materi KBMN

P3. Agung Pramono dari Tangerang Selatan : Dalam menulis setiap hari, pasti ada rasa malas atau ada kegiatan yang membuat menulis terganggu. Bagaimana cara mengatasi hal tersebut?
J3. Harus menjadikan menulis sebagai sebuah kebutuhan sehingga rasa malas itu akan hilang. Sebab akan terasa lapar bila tak menulis dan akan terasa haus bila tak membaca. Harus mampu mengalahkan diri sendiri. Awalnya mungkin pemaksaan lama-lama jadi kebiasaan

P4.  Naili dari Tegal : Bagaimana cara kita agar bisa mudah menemukan ide atau tema yang akan kita tulis agar membuat pembaca tertarik untuk membaca tulisan kita.
J4. Ide menulis banyak terdapat di sekitar kita, kita gunakan panca indera untuk memperolehnya, bisa juga dengan melihat foto atau video

Pertemuan ditutup dengan pesan, 
-Kegiatan menulis setiap hari adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh semua orang asalkan kita rajin membaca setiap hari.  
- Orang bisa menulis karena dia rajin membaca tulisan orang lain. 
- Jangan berharap menjadi seorang penulis kalau kita belum bisa menjadi pembaca yang baik
- Menulis dan membaca adalah dua buah kegiatan yang tidak bisa dipisahkan seperti pasangan kekasih Romeo dan Juliet
- Kegiatan menulis setiap hari akan bisa terjadi bila anda sudah merasakan bahwa menulis dan membaca adalah sebuah kebutuhan penting sama halnya kita makan dan minum
- Menulis setiap hari bagaikan membuka pintu gerbang menuju berbagai peluang. Ini adalah kebiasaan yang dapat mengantarkan kita pada kesuksesan, baik dalam hal menulis itu sendiri maupun dalam berbagai aspek kehidupan lainnya.

Demikian resume pertemuan pertama ini. Semoga bermanfaat.
Malam kian larut, semangat tak surut.

(Rosjida Ambawani, kota kecil di Jawa Barat, 22.04.24)